Rupat, 10 Mei 2025 - Suasana penuh semangat dan kebersamaan terasa di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, ketika Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (LPCRPM PWM) Riau menggelar kegiatan safari dakwah. Rangkaian safari ini meliputi penguatan kader Muhammadiyah yang berlangsung di Pendopo Homestay Tantra Wali, tempat yang penuh nuansa adat Melayu.
Kegiatan ini merupakan upaya Muhammadiyah dalam menyemai semangat dakwah yang kokoh di tengah masyarakat. Tidak hanya sekadar acara seremonial, safari dakwah ini dirancang untuk menumbuhkan kesadaran dan militansi kader dalam menjalankan misi besar Muhammadiyah. Sebagai organisasi yang telah mengakar kuat dalam berbagai bidang seperti pendidikan, bisnis, seni, dan budaya, Muhammadiyah terus berkomitmen untuk berbuat lebih banyak bagi umat dan bangsa.
💪 Penguatan Semangat di Tanah Rupat
Dalam setiap langkah dakwahnya, Muhammadiyah tidak hanya bergerak sendiri. Dukungan besar dari para kader menjadi kunci keberhasilan setiap programnya. Kegiatan pengkaderan ini menjadi bagian tak terpisahkan dari safari dakwah yang rutin dilakukan di berbagai cabang, ranting, dan masjid Muhammadiyah.
Hadir dalam kegiatan ini Ketua LPCRPM PWM Riau, Mizan Asnawi, S.E., M.Ec.Dev, yang juga Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI). Kehadiran beliau bersama Ketua LP2 PWM Riau, Dr. Amri Darwis, M.Ag, serta rombongan lainnya, yaitu Dr. Riky Perdana, M.M., Rifkil Abadhi, Harica, Rizki, dan Mujiburrahman, memberikan suntikan energi dan motivasi bagi para kader.
"Sebagai organisasi besar, Muhammadiyah di setiap tingkatan harus selalu melakukan kerja besar yang bermanfaat bagi masyarakat. Semangat yang besar, koordinasi, dan konsolidasi secara masif adalah kunci keberhasilan," ujar Mizan Asnawi.
🏡 Tantra Wali: Bukti Cinta pada Budaya Melayu
Tak kalah menarik, suasana kental adat Melayu terasa kuat di lokasi kegiatan, yaitu Homestay Tantra Wali. Pemilik homestay, Tantri Subecti, merancang bangunan ini dengan konsep rumah adat Melayu, memadukan kayu punak dan jati sebagai bentuk penghargaan terhadap kekayaan budaya setempat.
"Meskipun kami tidak dilahirkan di tanah Melayu, namun kami mencintai dan menghormati budaya Melayu dengan sepenuh hati," ungkap Tantri penuh haru.
"Ke depannya, program ini diharapkan dapat menjalin sinergi antara Rupat dan Dumai dalam sebuah mekanisme kerja yang efektif guna mendukung pengembangan misi dan visi Muhammadiyah. Semoga Dumai dan Rupat dapat berkembang bersama dalam berbagai bidang, baik ekonomi, pendidikan, maupun sosial budaya," tambahnya penuh harapan.
Acara ini juga dihadiri sejumlah tokoh budaya Riau, yang turut merasakan kebersamaan dalam nuansa kehangatan dan silaturahmi. Kehadiran mereka tidak hanya sebagai tamu, tetapi juga sebagai mitra dalam upaya bersama menjaga dan melestarikan nilai-nilai luhur budaya Melayu.
🌱 Harapan Besar dari Pulau Rupat
Kegiatan safari dakwah ini tidak hanya memperkuat semangat kader, tetapi juga menjadi kesempatan bagi masyarakat setempat untuk mengenal lebih dekat program-program Muhammadiyah. Masyarakat menyambut hangat, berharap kehadiran Muhammadiyah terus membawa manfaat nyata bagi daerah mereka.
Melalui kunjungan ini, Muhammadiyah bertekad terus melangkah dengan langkah pasti, menyebarkan kebaikan dan pencerahan, serta memperkuat kehadirannya sebagai organisasi yang peduli pada pengembangan pendidikan, bisnis, seni, dan budaya. Semangat dakwah yang ditanamkan di Pulau Rupat ini diharapkan akan terus berakar kuat dan menginspirasi daerah lain untuk melakukan hal serupa.
0 Comments