- Ku Raih Rembulan di Kamboja - Jendela Jiwa -"Tantri Subekti"

Ku Raih Rembulan di Kamboja

Dumai, 20 April 2025 

Jendela Jiwa " TANTRI SUBEKTI "

Puisi karya Tantri Subekti

Ku tinggal menjahit jalan

Seperempat abad
Dari sumbu api tak berserat,
Meludahi bola mataku
Yang terkadang sayu
Melihat dunia luar.

Terasa anggun —
Kuil tua peradaban,
Pilar mahkota.
Ku raih bulan di Kamboja
Pada seperempat langkahku
Yang sunyi.
Mengejar riel,
Mata uang yang lincah
Berderma, lari dari dompetku,
Berburu oleh-oleh
Di negeri Kamboja.



Belasan cahaya serasa redup
Berbaris…
Terlampau cepat negeri itu
Ku kawal dalam satu lingkaran biru.

Ku tak jumpa
Makanan khas negeri itu
Yang masih semeja
Dengan makanan di kampungku.

Negeri yang lugu —
Masih kental budaya kerajaan.
Lubang-lubang tikus bersayap,
Bola mafia bersarang.



Seorang petugas hotel
Memberiku kode,
Agar ponselku dan dompet
Segera kusimpan.
Pagar dan tembok itu
Serasa memiliki mata…
Mengawasi setiap wisatawan yang singgah.
Untuk selalu terjaga.

Meluruskan pandangnya
Pada lukisan keramat bersejarah.

Mataku juling.
Salad… saus keju,
Meramal seleraku
Yang kutunda untuk mencicipi.

Di ujung meja jamuan,
Kulihat keanggunan
Bunga kemboja
Tersanjung di setiap sudut ruang
Dengan harum yang khas.

Dengan teramat lega,
Sudah kusudahi makanan terhidang
Dengan cepat.
Raguku tak kutawar.
Masih ada makanan suci
Yang bisa kukemas untuk kubawa pulang.

Pon Phen
Masih menyanjung ramah,
Beraroma bunga Kamboja
Sebagai mata indah
Negeri separo dewa.

Dumai, Juli 2024

0 Comments

🏠 Home