- Menaklukkan Angin Di Ngeri Oman - Jendela Jiwa -"Tantri Subekti"

Menaklukkan Angin Di Ngeri Oman

Dumai, 20 April 2025 

Jendela Jiwa " TANTRI SUBEKTI "

Puisi karya Tantri Subekti

Sembari waktu

Bermandikan air hidangan sop,
Menampakkan cerita tentang bayangan.

Silau...
Mengelabui mataku untuk menatapnya,
Hingga aku kehilangan ragaku
Untuk menyapamu...

Aku sedang bertamu pada tembok lepas,
Menyapu jalanan
Yang terparkir dalam sebidang mata
Yang kutangkap lewat mata telanjang.

Tiap detiknya —
Kota Oman tanpa pejalan kaki,
Parkiran pedagang kaki lima
Atau para petani yang memintal ladang kapas,
Atau para pedagang yang menjajakan dagangannya dengan teriakan,
Atau orang-orang berdasi
Yang melepas waktunya menuju kantor-kantor putih rapi.



Ya, tak kulihat itu.

Awan, alam, pohon terasa terdiam.
Batu kerikil pun
Terasa memasung waktu,
Tak sempat melukai kakiku.

Tarikan kertas,
Sampah plastik pun serasa jinak,
Tak menyudahi
Untuk kusinggahi.

Seperti memandang
Negeri permadani tanpa angin.
Bersih tanpa embun...
Terang tanpa awan...
Megah tanpa tiang...

Tak seperti negeriku —
Yang luluh lantah oleh suara kendaraan.
Bis, kereta api,
Selalu bermekaran di setiap gunungan awan,
Hingga suara tawa kadang menyelip
Di setiap peluit bunyi kereta api.

Terbayang waktuku
Yang menaruh tajam,
Untuk menggulai rendang dalam semalam
Hanya mengantarkan selera lidah
Di permukaan yang tak tampak
Di negeri Oman
Yang basah menelan harapan.



Senja angin malam itu berderma
Dalam diam kantukku
Yang aku kantongi hingga semalaman —
Biar kubisa menggambar
Tentang tatapanmu
Yang tak berkawan dengan hal yang nyata...

Biar malam ini kusimak
Tentang pelarianmu
Menaklukkan angin di negeri Oman.

Agar tak terjamah lagi
Tentang raguku
Yang melebur dinding-dinding diam,
Mengusir bahasaku yang termaknai...
Kaku.

Oman, Juli 2023


0 Comments

🏠 Home