Dumai, 15 April 2025 –Jendela Jiwa "TANTRI SUBEKTI"
Salah satu momen istimewa dalam pertemuan ini adalah kehadiran Bunda Anie Dien, sastrawan senior dari Singapura yang dikenal luas di jagat sastra Melayu. Beliau hadir tidak hanya sebagai tamu kehormatan, tetapi juga sebagai sosok inspiratif yang membagikan pengalaman dan nasihat penuh makna kepada para pegiat seni muda.
"Saya pribadi merasa kagum dan terharu. Awalnya saya datang hanya ingin bersantai, tetapi ternyata acara ini penuh dengan kegiatan bermakna," ungkap Bunda Anie Dien dalam sesi berbagi kisah. "Bunda sangat bahagia bisa bertemu dengan anak-anak muda yang penuh semangat dan potensi."
Dalam suasana penuh kehangatan, Bunda Anie Dien mengingatkan pentingnya saling mendukung dalam kebaikan. Ia menyampaikan nasihat berharga:
"Kalau ada orang mengajak kita menunaikan hajat (kebaikan), maka tunaikanlah. Karena ketika kita memenuhi satu ajakan kebaikan dari orang lain, Allah akan menunaikan 70 hajat kita."
Ia juga memberi semangat kepada para penulis dan pecinta sastra:
"Menulislah! Jangan biarkan hari-hari berlalu tanpa menulis. Walaupun hanya satu baris dalam sehari, itu sudah cukup. Jangan pikir kapan akan selesai menjadi buku. Dan jangan terlalu memikirkan apakah buku itu akan laris atau tidak—karena setiap karya punya jalan dan nasibnya sendiri."
Bunda Anie Dien, yang bernama asli Rohani Din, dikenal sebagai novelis dan penyair produktif asal Singapura. Karya-karyanya telah memperkaya khasanah sastra Melayu Asia Tenggara. Di antara karyanya yang terkenal adalah antologi puisi seperti Pasti (2023), Carilah Embun di Ujung Daun Jambu (2021), Pesan Tok Guru (2019), hingga novel Anugerah Buat Syamsiah, pemenang Sayembara Novel Watan 2002.
Beliau juga aktif sebagai pengumpul dan penyunting antologi sastra lintas negara yang melibatkan penulis dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Buku-bukunya banyak diterbitkan oleh Mata Aksara Publishing di Jakarta.
Ketua pelaksana acara, Tantri, menyampaikan rasa terima kasihnya atas terselenggaranya kegiatan ini:
"Alhamdulillah pada kesempatan hari ini, kita dapat berkumpul di tempat yang indah, Pantai Tantrayana. Sebuah momen yang tepat untuk bersilaturahmi, terlebih di bulan Syawal yang mulia. Semoga pertemuan ini mempererat ukhuwah di antara pegiat seni Dumai dan menjadi awal dari kolaborasi yang lebih baik di masa mendatang. Aamiin ya Rabbal ‘alamin."
Ketua Dewan Kesenian Dumai (DKD), Asda, juga memberikan pernyataan yang menggugah dalam acara tersebut:
"Alhamdulillah pada kesempatan hari ini, kita dapat berkumpul di tempat yang indah, Pantai Tantrayana. Dalam rangka acara silaturahmi bersama rekan-rekan seniman Dumai yang hadir pada hari ini. Begitu juga ada tamu istimewa, Bunda Anie Dien, sastrawan senior dari Singapura. Sebuah momen yang bagus, apalagi masih di dalam bulan Syawal. Semoga acara ini mempererat tali silaturahmi di antara kita, para pegiat seni kota Dumai, dan ke depannya semakin lebih baik hendaknya. Aamiin ya Rabbal alamin."
Acara ditutup dengan harapan agar silaturahmi seperti ini terus berlanjut. Banyak peserta berharap pertemuan serupa bisa digelar secara berkala sebagai ruang apresiasi dan kolaborasi lintas generasi seniman.
"Waktu kita memang singkat, tapi semangat dan kesan yang ditinggalkan begitu dalam. Semoga ini bukan pertemuan terakhir, melainkan awal dari banyak pertemuan yang penuh inspirasi," tutup Bunda Anie Dien dengan senyum hangat.
0 Comments