- 🌟 Silaturahmi Serumpun: Mahasiswa Malaysia Terkesan dengan Keindahan dan Kemegahan UMRI - Jendela Jiwa -"Tantri Subekti"

🌟 Silaturahmi Serumpun: Mahasiswa Malaysia Terkesan dengan Keindahan dan Kemegahan UMRI

Oleh Tantri Subecti
📍 Pekanbaru, 27 Mei 2025 – Malam di kampus Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) berubah menjadi panggung persaudaraan budaya serumpun yang hangat dan penuh makna. Dalam rangka penutupan kegiatan studi banding mahasiswa dari Malaysia, UMRI menyambut tamu-tamu kehormatan ini dengan penuh kekeluargaan dalam acara malam keakraban yang tak terlupakan.

🌽 Jagung bakar, tawa hangat, dan percakapan lintas budaya menjadi sajian utama malam itu. Di tengah suasana santai namun sarat makna, terjalin silaturahmi yang kuat antara dua bangsa yang serumpun—Indonesia dan Malaysia.

👤 Dr. Nugi: Kekaguman dari Seberang

Dalam acara tersebut, hadir Dr. Nugi, akademisi asal India yang kini menetap dan mengabdi di Malaysia, sebagai ketua rombongan mahasiswa. Dalam perbincangan hangat dengan perwakilan UMRI, beliau menyampaikan kekagumannya terhadap kemajuan UMRI—baik dari segi fasilitas, suasana akademik, hingga kekayaan budaya Melayu yang begitu kental terasa.

"Kampus UMRI bukan hanya megah, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai pendidikan dan budaya yang luar biasa. Ini menjadi inspirasi bagi kami untuk menjalin kerja sama lebih luas ke depannya," ujar Dr. Nugi.




🚢 Rute Pulang Lewat Dumai, Tapi Hati Tertinggal di UMRI

Rombongan mahasiswa Malaysia dijadwalkan kembali ke negaranya melalui Pelabuhan Dumai keesokan harinya. Meski ada keinginan untuk singgah di kampus dan Dewan Kesenian Daerah (DKD) Dumai, keterbatasan waktu dan persiapan membuat rencana itu harus ditunda.

Namun semangat untuk memperluas kerja sama tetap menyala. Pihak UMRI berharap, ke depan akan terjalin sinergi yang lebih matang—tidak hanya dalam bidang akademik, tetapi juga dalam pengembangan budaya dan pertukaran mahasiswa.


🤝 Menjalin Asa, Menyatukan Langkah

Kunjungan ini membuktikan bahwa pendidikan adalah jembatan yang mampu menyatukan perbedaan, dan budaya adalah bahasa universal yang menghubungkan hati.

UMRI terus membuka diri untuk dunia. Dan malam itu, satu babak baru dalam persahabatan serumpun telah dimulai—dengan senyum, jagung bakar, dan harapan yang tulus.

0 Comments

🏠 Home